PDIP-PSI Kukuh Gelar Interpelasi Sebelum Formula E Diadakan
Jakarta, Dekannews - Fraksi PDIP tegaskan interpelasi masih terus berjalan sebab hari ini interpelasi hanya sebatas ditunda dan belum dibatalkan.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, PDIP dan PSI terus mendorong Ketua DPRD DKI untuk segera menggelar rapat badan musyawarah (Bamus) dengan agenda rapat paripurna Interpelasi terkait Formula E.
"Ya, soal interplasi kan jalan terus, Kenapa jalan terus? itu kan Paripurna hanya ditunda. Kita juga sudah meminta pimpinan DPRD untuk segera menggelar rapat paripurna Interpelasi," ujar Gembong di Jakarta, Kamis (28/4).
Ia pun tak mempermasalahkan sikap fraksi lain yang menolak interpelasi itu dijalankan. Asalkan, kata Gembong, penolakan itu disampaikan dalam forum paripurna.
"Maksud saya itu yang pertama, yang kedua kita kan tidak menghalangi penyelenggaraan formula E kita nggak menghalangi Monggo, itu kalau justru itu sukses," ucap Gembong.
Lanjut Gembong mengatakan, yang dipertanyakan dalam interpelasi adalah bukan masalah sukses atau tidaknya, tetapi masalah transparansi agaran terkait alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI kepada perhelatan Formula E tersebut.
"Yang kita pertanyakan soal transparasi menggunakan alokasi anggaran APBD itu loh mas. Kenapa? karena salah satu rekomendasi BPK, rekomendasi BPK adalah salah satunya meminta kepada Pemprov DKI Jakarta mengajak pihak ketiga dalam penyelenggaraan gelaran Formula E," tandasnya.
"Sampai hari ini kan belum ada pihak swasta yang bergabung dengan Pemprov atau dengan jakpro untuk penyelenggaraan formula E," tambah Gemnong.
Sementara itu, Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengatakan, sikap PSI tegas meminta Gubernur Anies bersedia untuk memberikan penjelasan selengkap mungkin sebelum Formula E terselenggara.
"Baiknya Pak Anies datang dan jawab dulu segala pertanyaan di forum interpelasi agar tidak ada beban dalam penyelenggaraan Formula E yang tinggal kurang dari dua bulan lagi. Belum lagi masa jabatan Pak Anies mau juga mau berakhir, jangan tinggalkan masalah di DKI Jakarta," tutup Anggara. (Zat)